Energi Terbaik Pengganti Bahan Bakar Fosil, Apakah Itu LNG?

Web Editor
19/06/2025

Saat ini, kita sangat bergantung pada bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Meski sumber energi ini punya peran penting dalam menggerakkan ekonomi dan industri, nyatanya potensi dampaknya sangat merugikan kesehatan manusia dan merusak lingkungan.

Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, sudah saatnya kita perlu mempercepat transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Karena faktanya, kita sudah memiliki alternatif yang siap menggantikan batu bara dan minyak bumi.

Yuk, cari tahu apa saja pilihan energi terbaiknya yang kita miliki saat ini.

Mengapa Kita Harus Beralih dari Bahan Bakar Fosil?

Pemanasan global dipicu oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Proses pembakaran ini membawa dampak buruk bagi lingkungan dan juga kehidupan manusia. 

Ekstraksi dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan deforestasi, penggusuran lahan, kerusakan ekosistem, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Limbah beracun dari proses pengolahan bahan bakar fosil sering mencemari sumber air bersih, sungai, dan lautan. Konsekuensinya tentu akan mengancam kesehatan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada akses terhadap air yang bersih dan layak konsumsi.

Belum lagi, emisi polutan hasil pembakaran juga dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

Sayangnya, ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil masih tinggi. Untuk itu, diperlukan komitmen kuat, kebijakan progresif, serta investasi pada infrastruktur energi bersih dan berkelanjutan.

Baca Juga: Dekarbonisasi, Mengapa Dunia Harus Beralih ke Energi Bersih?

Apa Saja Sumber Energi yang Mampu Menggantikan Bahan Bakar Fosil?

Untuk terhindar dari kerusakan lingkungan yang makin parah dan juga gangguan kesehatan akibat pembakaran batu bara dan minyak bumi, sudah saatnya kita perlu beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Berikut alternatif sumber energi yang perlu kita pertimbangkan untuk masa depan yang lebih baik:

Liquified Natural Gas (LNG)

LNG berasal dari gas bumi yang telah didinginkan sampai suhu -162 derajat celcius dan mengubahnya menjadi bentuk cair agar lebih mudah disimpan dan didistribusikan, terutama ke wilayah yang tidak terjangkau jaringan pipa gas.

Meski tergolong sebagai bahan bakar fosil, LNG lebih ramah lingkungan dan efisien jika dibandingkan dengan batu bara dan minyak bumi.

Penggunaan LNG sebagai pengganti batu bara bisa membantu mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) sekitar 25%, emisi nitrogen oksida (NOₓ) sekitar 90%, serta hampir tidak menghasilkan emisi sulfur dioksida (SO₂), debu, atau partikel berbahaya lainnya.

Baca Juga: Jangan Salah Lagi! Ini Perbedaan Utama LPG dan LNG

Energi Surya

Energi surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling melimpah dan ramah lingkungan. Energi ini berasal dari radiasi sinar matahari yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkitan listrik.

Untuk menangkap dan mengubah energi matahari menjadi listrik diperlukan panel surya atau fotovoltaik. Potensi energi surya sangat besar mengingat letak Indonesia berada di garis khatulistiwa, sehingga menerima sinar matahari sepanjang tahun.

Energi Angin

Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan turbin angin. Perangkat ini mampu mengubah energi kinetik dari angin menjadi energi listrik tanpa melalui proses pembakaran. Itu artinya proses ini tidak menghasilkan polusi udara atau emisi gas rumah kaca.

Ketersediaan energi angin cukup melimpah dan gratis, terutama di wilayah yang memiliki kecepatan angin tinggi dan stabil, seperti daerah pantai, dataran tinggi, atau padang rumput luas.

Baca Juga: Ini Pentingnya Sumber Energi Listrik Alternatif untuk Masa Depan Kita!

Energi Air

Energi ini diperoleh dari aliran air sungai atau air terjun yang digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Proses ini memanfaatkan energi kinetik dari air yang mengalir untuk menggerakkan generator, sehingga tidak menghasilkan emisi karbon. Selain itu, PLTA juga bisa berfungsi ganda sebagai pengendali banjir dan penyedia irigasi bagi pertanian.

Energi Biomassa

Energi biomassa adalah energi yang diperoleh dari bahan organik seperti limbah tanaman, sisa hasil pertanian, kayu, dan kotoran hewan yang diolah menjadi sumber energi alternatif.

Melalui proses pembakaran maupun fermentasi, biomassa dapat diubah menjadi biogas, sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga, industri, bahkan transportasi.

Selain menghasilkan energi, pemanfaatan biomassa juga membantu mengurangi tumpukan limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan.

Energi Panas Bumi

Energi panas bumi atau geotermal adalah energi yang berasal dari panas alami. Uap atau air panas yang keluar dari perut bumi dapat digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

Sebagai salah satu negara yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, bahkan termasuk salah satu yang terbesar di dunia.

Pemanfaatan energi panas bumi tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas pembangkit listrik nasional, tetapi juga mendukung transisi menuju energi bersih dan rendah karbon.

Baca Juga: Mengapa LNG Krusial dalam Transisi Energi Global? Ternyata ini Faktanya

Kenapa LNG Menjadi Solusi Terbaik Pengganti Batu Bara dan Minyak Bumi?

LNG dikenal sebagai bahan bakar yang lebih bersih dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya. Ini karena LNG menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah saat digunakan.

Sebagai gas alam cair yang ramah lingkungan, LNG memiliki karakteristik jernih, tidak berwarna dan tidak berbau. Saat dipindahkan pun, LNG tidak menimbulkan korosif dan tidak mudah terbakar.

Di Indonesia, LNG memainkan peran strategis sebagai energi transisi. Penggunaan LNG membantu mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

Tak hanya di sektor industri, LNG juga mulai dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga. Bahkan dalam bidang kelistrikan, pemerintah melalui BUMN bersinergi dengan Pertamina dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), khususnya di wilayah Indonesia Timur yang saat ini masih dalam tahap uji coba.

Dengan berbagai potensi tersebut, LNG dinilai mampu menjadi jembatan menuju target transisi energi yang tengah diupayakan pemerintah. Terlebih lagi, menurut National Grid, LNG mampu menghasilkan emisi 40% lebih rendah dibanding batu bara dan 30% lebih rendah dari minyak bumi.

Saat emisi gas kaca bisa ditekan, tentu upaya pengurangan pemanasan global bisa tercapai, bukan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *